Assalamu’alaikum Sobat Otsmani Coffee. Sudah seduh hari ini
? Kalau belum, jangan lupa seduh syahdu yaa..
Dalam dunia kopi, istialah kopi Arabika dan kopi Robusta seringkali kita mendengarnya bukan ? Tapi banyak dari kita yang belum tahu perbedaan antara keduanya. Selain citra rasa, kopi arabika dan robusta memiliki tekstur, cara menanam, dan mengolah yang tentu berbeda. Dan inilah 7 perbedaan mendasar antara kopi Arabika dan kopi Robusta:
Dalam dunia kopi, istialah kopi Arabika dan kopi Robusta seringkali kita mendengarnya bukan ? Tapi banyak dari kita yang belum tahu perbedaan antara keduanya. Selain citra rasa, kopi arabika dan robusta memiliki tekstur, cara menanam, dan mengolah yang tentu berbeda. Dan inilah 7 perbedaan mendasar antara kopi Arabika dan kopi Robusta:
1. Harga
Kopi Arabika dan Robusta memiliki rentang harga yang berbeda. Perbandingannya
harga kopi Arabika hampir dua kali lipat dari Kopi Robusta. Maka kopi robusta
biasa dibanderol dengan harga yang relatif stabil dan lebih murah daripada kopi
arabika.
Alasannya karena kopi robusta punya rasa yang cenderung sama
dan dominan pahit. Kopi robusta lebih banyak dijual dalam bentuk bubuk siap
seduh. Lain dengan arabika yang karakter
rasanya lebih variatif. Semakin unik karakter rasa kopi arabika maka semakin
mahal juga harganya, apalagi kalau ketersediaannya juga terbatas.
Kopi arabika banyak diburu para pencinta kopi. Biasanya kopi
ini dijual dalam bentuk biji atau Roastbean, jadi ketika diseduh aroma dan
rasanya masih fresh.
2. Lokasi tanam
Tanaman Kopi arabika
dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1.000-2.000 meter dari permukaan laut.
Tanaman ini sebenarnya masih bisa tumbuh pada dataran rendah. Namun,
pertumbuhannya tidak akan optimal, sehingga hasil panennya akan buruk.
Tanaman arabika membutuhkan curah hujan 1.500-2.500 mm per
tahun. Rata-rata suhu udara yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman ini
berada pada kisaran 15-25 °C.
Sementara tanaman kopi robusta dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian 0-900. Ketinggian tanah yang paling ideal adalah 400-800 meter dari
permukaan laut. Suhu rata-rata yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya adalah
sekitar 24-30 °C dengan curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun.
3. Kadar kafein
Kopi arabika memiliki kandungan kafein di kisaran 0,9-1,4
persen. Jumlah kafein yang cenderung rendah ini membuat kopi arabika terasa
lembut dan tidak pekat saat sudah diseduh.
Kopi arabika juga terbilang nyaman di lambung jadi bagi yang
memiliki masalah pada lambung, coba pilih jenis kopi arabika.
Sementara kopi robusta mengandung kafein yang cukup tinggi.
Kafein pada kopi robusta ada di kisaran 1,8-4 persen. Kafein yang nendang ini
membuat kopi robusta memiliki rasa yang cenderung pahit.
Kebanyakan penikmat kopi robusta adalah kalangan orang tua.
Jenis kopi robusta juga banyak dijadikan kreasi sajian seperti kopi susu atau
lainnya.
4. Tingkat Produksi di Dunia
Dua jenis kopi komersil ini memang populer di dunia. Namun,
jika dibandingkan, arabika masih lebih tenar dan digandrungi daripada robusta.
Kira-kira, 70% produksi kopi dunia didominasi oleh jenis
arabika. Sementara robusta hanya sekitar 28% saja. Sisanya adalah produksi
jenis kopi lainnya seperti liberika, excelsa, dan lain-lain.
Beberapa negara penghasil kopi terbesar yang mayoritas
produksinya arabika adalah Brazil, Kolombia, dan Ethiopia. Sedangkan negara
penghasil robusta terbesar dan terbaik adalah Vietnam dan Indonesia
5. Bentuk Biji
Dari segi bentuk, biji kopi jenis robusta lebih bulat dan
arabika cenderung lebih lonjong. Pada struktur bijinya keduanya juga terdapat
perbedaan, sehingga proses roasting yang digunakan tidak sama.
6. Aroma dan Cita Rasa Arabika yang Lebih Kaya
Jenis kopi arabika adalah lebih diminati karena aroma dan
cita rasanya yang unik. Ciri khas kopi arabika adalah rasanya yang asam dan
warna seduhan yang tidak terlalu pekat. Oleh karena keunikan inilah maka jenis
ini lebih sering dikembangkan sehingga muncul beberapa varietas baru darinya.
Varietas-varietas baru hasil pembudidayaan arabika memiliki
rasa yang berbeda-beda di setiap daerah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
keberagaman rasa ini. Faktor yang paling menentukan adalah keadaan cuaca,
tanah, iklim, serta hasil kawin silangnya.
Sementara kopi robusta cenderung memiliki rasa yang
menyerupai kacang-kacangan, kasar, dan lebih pahit dibandingkan dengan arabika.
Jenis ini kurang populer untuk dikembangkan layaknya arabika. Paling hanya diambil
daya tahan tanamannya dengan cara disilangkan dengan arabika sehingga
menghasilkan varietas hibrida.
Oleh karena rasa kopinya yang begitu kuat dan pahit, sangat
cocok dijadikan minuman yang bercampur dengan susu. Selain itu, robusta juga
merupakan bahan baku yang sering digunakan untuk produksi kopi instan.
7. Cara seduh yang Lebih Cocok
Oleh karena rasanya yang pahit, kopi robusta lebih cocok
untuk dicampur dengan susu. Contoh minuman yang lebih cocok menggunakan kopi
robusta antara lain latte, cappuccino, mochacino, vietnam drip, dan olahan kopi
susu lainnya.
Sementara kopi arabika lebih sering dinikmati secara single
origin dengan berbagai macam cara seduh manual brew. Terlebih di era saat ini di mana orang-orang mulai ingin tahu informasi
yang lebih detail tentang kopinya. Hal ini disebabkan oleh keberagaman varietas
arabika dengan karakter rasa yang berbeda-beda di setiap daerah.
Demikian sobat Otsmani Coffee, tujuh perbedaan antara kopi
Robusta dan Arabika yang kami rangkum dari berbagai sumber. Kopi Robusta maupun
Arabika sama-sama tersedia di Otsmani Coffee. Bagi kamu yang ingin tahu lebih
detail perbedaan antara Robusta dan Arabika langsung bisa merasakannya dan
seduh syahdu di Otsmani Coffee. Jangan lupa singgah yaaaa....
Tidak ada komentar