Berasal dari bahasa Arab إبريق (ibriq) yang merupakan bentukan dari kata برق, ibrik pada pokoknya adalah alat yang menghantarkan panas. Dalam perkembangannya, ibrik mengacu pada sebentuk panci mini untuk mendidihkan air. Istilah ibrik juga dipakai untuk menamai teko yang berfungsi memanaskan air ataupun teko yang hanya menahan panas. Keduanya disebut ibrik.
Dari Turki Usmani, orang-orang Yunani pun akhirnya mengenal alat serupa. Mereka menyeduh kopi sesuai cara orang Turki. Mereka juga mulai membuat ibrik. Robert Forsyth mengatakan, "If it's being made in Turkey, it's called ibrik. Made in Greece it could be called briki. It's what your country or region call the little pot. Jika itu dibuat di Turki, itu disebut ibrik. Dibuat di Yunani itu bisa disebut briki. Itulah yang negara atau wilayah Anda sebut teko kecil.”
Ada dua cara menyeduh kopi menggunakan ibrik. Pertama, menjerang air hingga mendidih, lalu menuangkannya ke cangkir yang berisi bubuk kopi. Inilah metode menyeduh yang sebenarnya (true brew), metode klasik yang masih menjadi acuan dalam uji citarasa kopi. Dari kata ibrik inilah muncul kata tubruk, sementara Yunani mengenalnya sebagai briki. Meskipun demikian, sebagian orang menyebut istilah kopi tubruk berkaitan dengan sebutan true brew, tetapi akar sejarahnya kurang kuat, meskipun sebenarnya tetap mengacu pada penggunaan ibrik.
![]() |
Ibrik Coffee |
![]() |
Ibrik menggunakan media pasir |
Saya sendiri sampai sekarang tetap tidak terampil. Biasanya saya meminta tolong kepada istri saya semata wayang untuk membuatkannya. Ia sabar menyeduhnya dan peka terhadap aroma yang muncul sebagai pertanda untuk mengecilkan api atau mengangkatnya sejenak dan menuang ke cangkir, sebelum melanjutkan proses penyeduhan menggunakan ibrik.
Penulis:
M. Fauzil Adhim
Tidak ada komentar